Wednesday 19 March 2014

TEKNOLOGI PRODUKSI SEMANGKA

PENDAHULUAN

Tanaman Semangka adalah tanaman yang sangat popular di masyarakat Indonesia. Disamping itu tanaman Semangka merupakan tanaman yang sangat bermanfaat untuk kesehatan karena banyak mengandung air dan serat. Oleh karena itu budidaya tanaman tersebut perlu dilakukan dengan baik dan sesuai petunjuk tehnis agar didapat hasil yang memuaskan

Buah semangka salah satu jenis buah-buahan yang cukup mudah untuk dibudidayakan. arena semangka sangat mudah tumbuh di dataran tanah yang memiliki ketinggian 0 -1000 m dpl. Jadi untuk budidaya semangka bisa dilakukan di datran rendah maupun dataran tinggi

SYARAT TUMBUH.

A. Tanah
Ketinggian tempat yg ideal utk areal penanaman semangka adalah: 100-300 m dpl. Kenyataannya semangka dapat ditanam di daerah dekat pantai yg m’punyai ketinggian di bawah 100 m dpl & di atas perbukitan dgn ketinggian lebih dari 300 m dpl. Namun, saat ini sudah ada beberapa varietas semangka yang cocok ditanam di dataran tinggi hingga 900 meter dpl.
Tanah yg cocok utk tanaman semangka adalah tanah porous (sarang) sehingga mudah membuang kelebihan air, tetapi tanah yg terlalu mudah m’buang air kurang baik utk ditanami semangka.
Kondisi tanah yg cocok utk tanaman semangka adalah tanah yg cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam & tanah kebun/persawahan yg tlah dikeringkan.
Keasaman tanah (pH) yg diperlukan antara 6-6,7. Jika pH < 5,5 (tanah asam) maka diadakan pengapuran dgn dosis disesuaikan dgn tingkat keasaman tanah tersebut.

B. Iklim
Suhu ideal untuk pertumbuhan semangka, baik pertumbuhan vegetatif maupun generatif adalah 24-30oC. Perbedaan suhu ekstrim antara siang dan malam dapat mengganggu pertumbuhan semangka.
Kelembaban udara cenderung rendah bila sinar matahari menyinari areal penanaman, b’arti udara kering yg miskin uap air. Kondisi demikian cocok utk pertumbuhan tanaman semangka, sebab di daerah asalnya tanaman semangka hidup di lingkungan padang pasir. Sebaliknya, kelembaban yg terlalu tinggi akan mendorong tumbuhnya jamur perusak tanaman.
Tanaman semangka membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhannya. Lahan penanaman sebaiknya tidak tertutupi naungan atau tanaman lain yang dapat menghalangi pancaran sinar matahari secara teoritis curah hujan yg ideal utk areal penanaman semangka adalah 40-50 mm/bulan.
Seluruh areal pertanaman semangka perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam. Kekurangan sinar matahari menyebabkan terjadinya kemunduran waktu panen.)

TEKNIS BUDIDAYA

1. PERSEMAIAN.
Mempersiapkan Media Tanam. Pembibitan dapat dilakukan di dalam polybag ataupun plastik bening dengan diameter 4-5 cm. Media tanam dapat berupa campuran tanah gembur atau humus dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Untuk melengkapi unsur hara, NPK sebanyak satu sendok makan dapat ditambahkan ke dalam 20 kg campuran media tanam.
Sebelum media dipergunakan, sebaiknya diayak dulu untuk menghilangkan kotoran. Serangan hama dan penyakit pada bibit semangka bisa dicegah dengan pemberian pestisida di media tanam sesuai dosis pada kemasan. Cara lain melalui sterilisasi media tanam dengan cara disangrai. Setelah siap, masukan media tanam ke dalam polybag sampai 2/3 bagian.

Pembenihan. Biji semangka mempunyai kulit yang keras sehingga sulit berkecambah. Untuk mmerangsang pertumbuhannya, biji semangka harus "dibangunkan" dari masa dormansinya. Caranya dengan merendam biji semangka ke dalam air hangat bersuhu sekitar 40oC sejak pagi hingga sore hari. Setelah direndam, biji ditiriskan dan dibungkus menggunakan kain basah selama semalam. Keesokan paginya biasanya kulit semangka sudah retak dan biji mudah berkecambah. Perendaman merupakan juga bagian dari sortasi, biji yang mengambang berarti biji yang jelek.
Penanaman Benih. Sebelum benih semangka dimasukkan ke dalam polybag, terlebih dahulu dibuat lubang tanam menggunakan kayu atau bambu bulat dengan diameter dan kedalaman sekitar 0,5 cm. Setelah itu, benih semangka ditanam lalu ditutupi dengan pupuk kandang halus.
Untuk menghindari hama dan penyakit, serta untuk mempertahankan kelembaban, bedengan pembibitan ditutup rapat menggunakan plastik bening yang diberi rangka bambu berbentuk setengah lingkaran. Ukuran bedengan untuk 16.000-17.000 benih semangka memiliki panjang 23-24 meter, lebar 110-125 meter, dan tinggi sekitar 75 cm. Pada hari ketiga biasanya lembaga biji sudah keluar, kemudian diikuti dengan tumbuhnya daun beserta sulur. Lahan seluas 1 ha membutuhkan benih semangkasebanyak 650 gram yang akan menghasilkan sekitar 9000 tanaman.
Pemeliharaan Bibit. Pemeliharaan dilakukan antara lain dengan penyiraman setiap kali terlihat kering. Setelah tumbuh dua helai daun, tudungan plastik dibuka sebelum pukul 9 pagi dan sesudah pukul 5 sore agar tanaman terkena sinar matahari langsung. Sejak hari ke-15, tudungan dilepas agar tanaman mudah beradaptasi terhadap sinar matahari.

2. PENGOLAHAN LAHAN.
Pengolahan tanah dikerjakan 10-14 hari awal dari pada pembibitan karena diharapkan pada saat bedengan telah siap ditanami, bibit pun telah siap pindah tanam.
Pembentukan bedengan penanaman disesuaikan dengan model penanaman,yaitu bentuk penanaman searah (tunggal) atau bentuk penanaman berhadap-hadapan (ganda).
Cara Penanaman tunggal. Bentuk penanaman tunggal artinya penanaman satu baris tanaman pada bedengan penanaman menuju kearah satu arah, bentuk ukuranya sebagai berikut : panjang bedengan maksimal 12-15 m, tinggi bedengan 30-50 cm, lebar bedengan 85-100 cm, percabangan tanaman 2,5-2,50 m, lebar parit 50 cm, kedalaman parit 20-25 cm, jarak antarbedengan 3 – 3,5 m.
Cara Penanaman ganda. System penanaman ganda merupakan penanaman pada dua baris bedengan yang berhadap-hadapan, percabangan antar tanaman dapat saling bertemu karena penanamanya tidak searah. Ukuran bedengan 12-15cm, tinggi bedengan 30-50 cm,lebar bedengan 85-100 cm,menjalarnya percabangan 2,15 m-2,50 m, lebar parit 50 cm, kedalaman parit 20-25 cm, jarak bedengan berhadapan 6-7 m, lebar parit tengah antar bedengan 25 cm.
Setelah bedengan bedengan penanaman diplot-plot dengan tali raffia,tanah bedengan penanaman tersebut dicangkul atau ditraktor dengan handstraktor. tanah yang diolah hanya selebar 85-100 cm atau tempat penanaman saja, sedangkan tanah tempat menjalarnya percabangan tidak perlu dicangkul cukup hanya dibersihkan gulmanya saja

3. Pengapuran
Apabila pH tanah rendah atau bertanah masam perlu ditambahkan kapur pertanian.kapur pertanian yang beedar saat ini adalah kalsit (kaptan) dan dolomite (calmag).
apabila tidak memiliki alat pengukur pH tanah,berdasarkan pengalaman kapur yang digunakan berkisar 50-100 g pertanaman atau 175-350 kg perhektar, pada saat bedengan kasar terbentuk, kapur ditebar tipis-tipis dahulu, semakin lama semakin tebal dan merata.tanah bedengan kemudian kemudian diaduk dengan kapur, lalu disiram air secukupnya agar kapur segera bereaksi.

4. Pemupukan dasar.
System pemupukan semangka tanpa biji dengan menggunakan mulsa (PHP). ada dua penggunaan pupuk yaitu pupuk kandang dan kimia.pemberian pupuk kandang untuk semangka tanpa biji system mulsa (PHP) cukup 1,5 kg/tanaman, pada tanah liat dan miskin pupuk organic dosis pupuk kandang yang digunakan sebanyak 2-3 kg/ tanaman. pupuk kandang dipilih yang benar-benar matang.pupuk kandang yang masih mentah (basah) akan terurai terlebih dahulu didalam tanah dengan mengeluarkan panas yang dapat mematikan tanaman. ciri pupuk kandang yang telah matang adalah warnanya hitam dan bila tangan kita dimasukan kedalamnya,tidak terasa hangat.
Cara penebaran diberikan dengan cara ditebar,untuk semangka tanpa biji pupuk kandang yang diberikan sebanyak 1,5 kg x 18 = 27 kg atau setiap satu m2 diperlukan pupuk kandang 1,8 kg.setelah penaburan pupuk kandang,pupuk kandang harus diaduk dengan cangkul agar segera bercampur dengan tanah.bedengan dirapikan kembali dan dibiarkan (diangin-anginkan) selama satu minggu agar gas-gas beracun hilang.

Pupuk kandang, selanjutnya diberi pupuk kandang.pupuk kimia diberikan satu minggu setelah pemberian pupuk kandang.pupuk kimia yang digunakan yaitu ZA,Urea,TSP/SP-36,KCL, Borate/fertibor/borak. pupuk kimia tersebut ditambah insektisida karbofuran (missal furadan,curaterr,petrofur) diaduk menjadi satu.dengan system mulsa PHP,

Pupuk kimia yang diberikan untuk semangka tanpa biji pertanaman sekitar 259,5 gr yang merupakan campuran dari 85 g ZA,50 gr Urea,30 gr TSP (SP-36),85 KCL,ditambah 2 gr pupuk mikro borate dan 7,5 g karbofuran.secara mudah,pencampuran dilakukan dengan perbandingan 2 ZA : 1 Urea :3/4 TSP (SP-36) :2 KCL. Untuk setiap 1- kg campuran pupuk tersebut,ditambahkan 80 g borate dan 300 g insektisida karbofuran.

Pemulsaan pada budidaya semangka tanpa biji dengan mulsa PHP
Manfaat mulsa PHP Sesuai namanya, mulsa PHP terdiri dari dua lapis warna,pada bagian atas berwarna perak danbagian bawah berwarna hitam.pada saat pemasangan mulsa jangan sampai terbalik karena bila pemasangan terbalik maka pengaruh mulsa akan berbeda.

Manfaat penggunaan mulsa PHP tersebut adalah sebagai berikut
a. Merangsang perkembangan akar.
b. Mempertahankan struktur suhu dan kelembaban tanah.
c. Mencegah erosi tanah.
d. Menekan pertumbuhan gulma
e. Mengurangi penguapan air dan pupuk.
f. Meningkatkan proses fotosintesis
g. Menekan perkembangan hama dan penyakit

5. Meningkatkan kualitas buah.
Pemasangan mulsa ( plastic hitam perak ). Setelah pupuk kimia diaduk rata mbercampur dengan tanah,bedengan dirapikan dan disirami air secukupnya agar pupuk segera bereaksi.pemasangan mulsa dilakukan tepat setelah pemupukan kimia selesai.bila pemasangan mulsa dilakukan sehari setelah pemupukan,sebagian pupuk sudah menguap.
Mulsa dipasang dengan menarik kedua ujung mulsa pada kedua ujung bedengan. kaitkanterlebih dahulu salah satu ujunnya dengan bedengan dengan pasak penjepit mulsa, kemudian disusul ujung satunya. secara bersamaan,kaitkan kedua sisi mulsa dengan bedengan dengan pasak penjepit. pemasangan mulsa harus pada saat ada cahaya matahari karena pada saat itu mulsa akan mudah meregang sehingga mudah ditarik kencang. hasilnya permukaan bedengan menjadi tertutup mulsa secara kencang sehingga terkesan rapi dipandang. pemasangan mulsa pada saat cuaca mendung, pemasangan sebaiknya ditunda sampai ada sinar matahari karena apabila dipaksakan, meskipun hasil pemasangan rapi, tetapi pada saat cuaca panas mulsa terlihat mengendor.setelah mulsa PHP terpasang diamkan selama 5 hari, kemudian buat lubang tanam dengan jarak tanam 85 cm.lubang tanamdibuat melingkar dengan deameter 10 cm. cara membuatnya dengan menggunakan kaleng bekasa susu yang permukaanya bergerigi ataupun dengan menggunakan plat panas

6. PENANAMAN.

Jarak tanam
Penentuan Pola Tanaman : Tanaman semangka merupakan tanaman semusim dgn pola tanam monokultur.
Pembuatan Lubang Tanaman : Penanaman bibit semangka pada lahan lapangan, setelah persemaian berumur 14 hari & telah tumbuh daun ± 2-3 lembar. Sambil menunggu bibit cukup besar dilakukan pelubangan pada lahan dgn kedalaman 8-10 cm. Persiapan pelubangan lahan tanaman dilakukan 1 minggu sebelum bibit dipindah ke darat. berjarak 20-30 cm dari tepi bendengan dgn jarak antara lubang sekitar 80-100 cm/t’gantung tebal tipisnya bedengan. Lahan tertutup dgn plastik mulsa, maka diperlukan alat bantu dari kaleng bekas cat ukuran 1 kg yg diberi lubang-lubang disesuaikan dgn kondisi tanah bendengan yg diberi lobang.

Cara Penanaman : Setlah dilakukan pelubangan, areal penanaman disiram secara massal supaya tanah siap menerima penanaman bibit sampai menggenangi areal sekitar ¾ tinggi bedengan, & dibiarkan sampai air meresap. Sebelum batang bibit ditanam dilakukan perendaman, agar mudah pelepasan bibit menggunakan kantong plastik yg ada. Langkah imunisasi dilakukan dgn perendaman selama 5-10 menit disertai campuran larutan obat obatan. Susunan obat terdiri dari: 1 sendok teh hormon Atonik, Abitonik, dekamon, menedael, 1 sendok teh peres bakterisida tepung, 1 sendok teh peres fungisida serbuk/tepung (Berlate, dithane M-45, Daconiel). Urutan penanaman adalah sebagai berikut:
a. Kantong plastik diambil hati-hati supaya akar tidak rusak.
b. Tanam dgn tanah posisi kantong & masukkan ke lubang yg sudah disiapkan
c. Celah-celah lubang ditutup dgn tanah yg telah disiapkan
Lubang tanaman yg tersisa ditutup dgn tanah & disiram sedikit air agar media bibit menyatu dgn tanah disekeliling dpt bersatu tanpa tersisa

7. PEMELIHARAAN.

Pemeliharaan tanaman semangka tanpa biji dengan system hamparan meliputi penyulaman, pemangkasan cabang, penyerbukan buatan, penjarangan buah, pemberian seresah, dan alas buah, pengairan, penyiangan dan pendangiran, pemupukan tambahan,serta pembalikan buah,serta pengendalian hama penyakit.

Penyulaman
Tiga hari setelah penanaman, amati tanaman dan hitung jumlah tanaman apabilaada yang mati segera adakan peny ulaman.musnahkan tanaman yang terserang hama penyakit atau mati agar tidak menular ketanaman yang lainya.

Pemangkasan cabang

Tanaman semangka secara alami mempunyai percabangan yang banyak.ini menyebabkan pertumbuhan generative dan buah akan terhambat karena tanaman terlalu banyak menghasilkan daun.pemengkasan cabang pada tanaman semangka meliputi pemangkasan cabang utama dan pemangkasan cabang sekunder.

Penyerbukan buatan

Budidaya semangka tanpa biji dengan penyerbukan buatan hanya memerlukan 1/8 tanaman semangka berbiji sebagai polinator.dengan kata lain,bunga jantan dari tanaman 1 semangka berbiji mampu menyerbuki 8 tanaman semangka tanpa biji,mengapa?karena hal ini tidak lain karena jumlah bunga jantan pada semangka berbiji sangat banyak dibandingkan dengan bunga betinanya.bunga betina semangka tanpa biji yang akan dipelihara yaitu bunga yang terletak diatas 1 m dari pangkal tanaman atau mulai ruas daun ke-13 atau 14.bunga betina pertama akan muncul pada ruas ke 6 atau ke 7.bunga ini dibiarkan gugur tidak diserbuki,apabila bunga pertama yang muncul dijadikan buah,biasanya hasil buah yang terbentuk tidak obtimal dan bentuknya tidak sempurna.

Bunga jantan dari semangka berbiji dikumpulkan dalam satu wadah khusus,misalkan ember kecil atau kaleng.siapkan pula potongan tali raffia sepanjang 12 cm untuk tanda bahwa bunga betina telah diserbuki.penyerbukan dilakukan pada pagi hariantara 06.00-10.00 pada saat bunga betina sedang mekar.apabila penyerbukan telah lewat pukul 10.00 biasanya bunga betina sudah layu.

Tempelkan bunga jantan semangka berbiji pada bunga betina semangka tanpa biji.tangan kiri memegang cabang yang ada bunga betinanya,sedangkan tanganmemegang bunga jantan sebagai pollinator.usap-usapkan bunga jantan dengangerakan memutar sehingga serbuk sarinya secara merata menyerbuki kepala putikbunga betina.lakuakan penyerbukan bunga betina pada ketiga cabang induksebanyak-banyaknya (minimal 3 bunga percabang).untuk mendapatkan hasil yangmemuaskan,1 bunga jantan pollinator hanya diserbukkan pada 1 bunga betina semangka tanpa biji.
Penjarangan (seleksi) buah Setelah 3-5 hari peneyerbukan,akan diketahui keberhasilan penyerbukan tersebut.ciri penyerbukan yang berhasil yaitu bunga betinanya yang pada saat diserbuki menghadap keatas menjadi berbalik menghadap kebawah dan bakal buah berkembang,sedangkan penyerbukan yang gagal bila bunga betina yang diserbuki gugur.bakal buah yang berbentuk bulat agak lonjong seperti telur,bentuk buah seperti inilah yang bakal menjadi bentuk dengan buah normal.lakukan seleksi buah bila buah yang berhasil diserbuki lebih dari 3 buah dalam 1 tanaman.apabila pada masing-masing cabang bakal buah yang jadi ada 2 maka dalam 1 tanaman terdapat 6bakal buah.buah-buah muda ini diseleksi dan dipilih yang memiliki pertumbuhan paling bagus,kemudian sisanya dihilangkan.seleksi buah seperti ini biasa dikenal sebagai penjarangan buah.

Pemberian seresah dan alas buah
Pemberian seresah jerami pada budidaya semangka tanpa biji diberikan sebagai alas pada bagian bawah percabangan.pemberian alas ini bertujuan untuk menekanpertumbuhan gulma yang ada.semakin tebal alas jerami semakin baik,alas jerami juga diperlukan sebagai alas buah.buah yang tidak diberi alas bentuknya kurang normal dan mudah terserang penyakit.pada kondisi musim hujan jerami sebagai alas buah diganti dengan 2-3 potong bilah bamboo yang berukuran panjang 35 cm dantebal 3 cm.hal ini dilakukan karena jerami yang basah akan meningkatkan kelembaban yang dapat merangsang perkembangbiakan pathogen penyakit tanaman.

Pengairan
Air merupakan factor yang penting bagi tanaman hortikultura,terlebih tanaman semangka > 90 % air.tanaman semangka membutuhkan air yang banyak untuk pertumbuhan dan produksinya,tetapi tidak menyukai air yang tergenang.pada fase pembibitan,tanaman semangka memerlukan air yang cukup,kemudian kebutuhan air mulai meningkat pada fase pertumbuhan vegetative (pembentukan akar,batang,dan daun).memasuki fase generative (ditandai dengan munculnya bunga)pengairan dikurangi agar pembungaan berlangsung serempak.pengairan ditingkatkan lagi ketika tanaman memasuki fase pembesaran buah.pengairan ditingkatkan lagi ketika tanaman memasuki fase pembesaran buah,pengairan dikurangi lagi pada saat tanaman memasuki fase pemasakan buah (50-65 HST).

Penyiangan dan pendangiran

Pada budidaya semangka tanpa biji dengan menggunakan mulsa PHP, penyiangan gulma hanya dilakukan dilubang tanam dan disekitar parit.penyiangan dapat dilakukan satu kali dalam 1 musim tanam.pada budidaya semangka tanpa biji dengan menggukan mulsa PHP,tidak diperlukan pendangiran karena kondisi tanah tetap gembur,hanya bila terjadi erosi yang mengakibatkan perakaran tanaman mulai tampak,perakaran perlu ditutup kembali.

Pupuk tambahan / susulan.
Pemupukan tambahan pada budidaya semangka tanpa biji perlu dilakukan,pupuk tambahan ini berupa pupuk daun dan pupuk kocoran (siraman).pada fase pertumbuhan vegetative (sampai umur 20 HST),tanaman semangka tanpa biji disemprot pupuk daun dengan kadar N tinggi (kemira Green 2 g/l).memasuki pertumbuhan generative,tanaman semangka tanpa biji disemprot denganpupuk daun dengan kandungan P dan K yang tinggi,dengan kemira Red 2 g/l.untuk merangsang pembesaran buah dan meningkatkan kadar gula dalam buah,pada umur 45-55 HST,tanaman diberi pupuk KNO3 yang dicairkan dengan konsentrasi 10-15 g/l.untuk satu lubang tanam disiram pupuk cair sebanyak 250 ml.

Pembalikan buah
Pada budidaya system hamparan,buah-buah semangka tanpa biji harus sering dibalik agar warna kulit buah merata.pembalikan buah dilakukan secara hati-hati,jangan sampai tangkai buah putus.pembalikan buah ini cukup dilakukan 2 kaliseminggu.warna kulit buah yang tidak dibalik akan belang putih kekuningan karena tidak terkena sinar matahari.

8. PENGEDALAINA HAMA DAN PENYAKIT

Hama

a. Thrips

Berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas. Cara penularan secara mengembara dimalam hari, menetap dan berkembang biak. Pengendalian: semprotkan Natural BVR atau Pestona.

b. Ulat Perusak Daun

Berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning, gejala : daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya dan terlihat dari jauh seperti berlubang. Pengendalian: dilakukan penyemprotan Natural Vitura atau Pestona.

c. Tungau

Binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/kehijauan berukuran kecil mengisap cairan tanaman. Tandanya, tampak jaring-jaring sarang binatang ini di bawah permukaan daun, warna dedaunan akan pucat. Pengendalian: semprot Natural BVR atau Pestona.

d. Ulat Tanah

Berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm, aktif merusak dan bergerak pada malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-tunas muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman. Pengendalian: (1) penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat disekitarnya; (2) pengendalian dengan penyemprotan Natural Vitura/Virexi atau Pestona.

e. Lalat Buah

Ciri-ciri mempunyai sayap yang transparan berwarna kuning dengan bercak-bercak dan mempunyai belalai. Tanda-tanda serangan : terdapat bekas luka pada kulit buah (seperti tusukan belalai), daging buah beraroma sedikit masam dan terlihat memar. Pengendalian : membersihkan lingkungan, tanah bekas hama dibalikan dengan dibajak/dicangkul, pemasangan perangkap lalat buah dan semprot Pestona.

PENYAKIT

a. Layu Fusarium

Penyebab: lingkungan/situasi yang memungkinkan tumbuh jamur (hawa yang terlalu lembab). Gejala: timbul kebusukan pada tanaman yang tadinya lebat dan subur. Pengendalian: (1) dengan pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi lingkungan, menanam pada areal baru yang belum ditanami, (2) pemberian Natural GLIO sebelum atau pada saat tanam.

b. Bercak Daun

Penyebab: spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yang terserang. Gejala: permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning dan selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering dan mati, atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu. Pengendalian: seperti pada penyakit layu fusarium.

c. AntraknosaPenyebab: seperti penyakit layu fusarium. Gejala: daun terlihat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah warna kemerahan dan akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas. Pengendalian: seperti pengendalian penyakit layu fusarium.

d. Busuk Semai

Menyerang pada benih yang sedang disemaikan. Gejala: batang bibit berwarna coklat, merambat dan rebah kemudian mati. Pengendalian: pemberian Natural GLIO sebelum penyemaian di media semai.

e. Busuk Buah

Penyebab: jamur/bakteri patogen yang menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah mulai dipetik. Pengendalian: hindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang hari tidak berawan/hujan.

f. Karat Daun

Penyebab: virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun tanaman. Gejala: daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada batang. Pengendalian: sama seperti penyakit layu fusarium.

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia. Agar penyemprotan pestisida kimia dapat merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dengan dosis + 5 ml ( 1/2 tutup)/tangki.

9. PEMANENAN

Untuk dataran sedang buah semangka dapat dipanen ± 70-75 hari setelah pindah tanam. Hasil tiap Ha ± 25-30 ton Untuk dataran rendah buah semangka dapat dipanen ± 65-70 hari setelah pindah tanam.

Tanda-tanda buah sudah tua / masak sebagai berikut :
a. Buah dipukul dengan tangan bunyinya berat
b. Tangkai buah berubah coklat
c. Kulit buah di bawah putih berubah menjadi kuning
d. Saluran yang berada pada ketiak daun pada tangkai buah sudah mongering

No comments :